Hey sobat, perkenalkan namaku Dwi. Seorang pelajar membosankan yang tinggal di kota kecil, di Malang. Aku bukanlah orang yang menarik di mata teman-temanku. Baik teman sekelas ataupun teman bermain. Aku dikenal pendiam dan kurang tertarik melakukan hal-hal yang wajarnya dilakukan remaja seusiaku. Aku lebih senang untuk menyendiri dan menulis. Menulis memang hobiku sejak kecil. Aku merasa dengan menulis, aku dapat mengeluarkan semua perasaanku hingga tak memiliki beban lagi. Dan mungkin itu juga yang membuatku memiliki sedikit teman. Namun aku juga manusia, yang juga menginginkan memiliki banyak teman. Meskipun itu hanya di dunia maya.
Dan, aku memilih mengawalinya dengan mengaktifkan kembali akun Facebookku. Karena menurutku, facebook adalah tempat termudah untuk mencari teman-teman baru. Ketika itu, temanku berjumlah tidak lebih dari 100 orang, yang terdiri dari beberapa dari teman SD, sebagian teman SMP dan sisanya orang yang tak kukenali. Karena saat itu adalah Tahun ajaran baru, dan aku baru masuk kelas 1 SMK jadi aku mulai mendapat pasokan teman baru. Cukup banyak sih, sekitar 50 teman baru mulai bermunculan di berandaku. Namun, apalah guna banyak teman bila tak ada komunikasi?
Suatu saat, setelah aku mencari banyak teman kesana-kemari dengan berbagai macam nama dan model, akhirnya kutemukan akun facebook kawan lamaku yang juga mantan kakak kelasku. Syahrizal namanya. Segera kukirim permintaan pertemanan padanya. Ketika kulihat esoknya, ternyata dia sudah menerima permintaan temanku. Dan kebetulan si Rizal juga sedang online. Segera kukirimi pesan untuknya.
“Kak!” sapaku.
“Iya?” Jawabnya.
“Bagaimana kabarnya?” tanyaku membuka pembicaraan.
“Baik, ini siapa ya?”
“Loh, masak lupa? Aku dwi, yang dulu kita main di warnet yang sama.”
“Dwi yang mana?”
“Dwi yang rumahnya di Cengger Ayam”
“Mmmm, yang mana sih?”
“Haduuhhh, yang dulu sering main di warnet voyage”
“Ow, iya iya, yang kalau main di warnet maunya gratisan kan?”
“ -_- yang diingat kok yang itu.”
“Sorry dek, baru inget soalnya. Hehehehe”
Mulai saat itu aku semakin dekat dengan kawanku yang satu ini. Setiap hari, statusnya yang gokil abis tak pernah telat aku berikan komentar. Aku tak pernah ketinggalan untuk memberikan komentar di setiap statusnya terutama yang bersangkutan dengan sekolahnya dulu, SMP 18. Kami memang sempat 1 sekolah. Namun kini tidak lagi, karena ia memilih SMK khusus robotic sementara aku masuk jurusan IT. Namun lama kelamaan, setelah kuperhatikan ada orang lain yang juga menjadi teman dekat Rizal. Sintani namanya. Karena kami berdua sering memberikan komentar pada status yang sama, alias status Rizal. Jadi tanpa sadar kami berdua pun mulai dekat. Lama-lama karena semakin dekat, kami pun menjadi teman. Aku yang lebih dulu mengirim permintaan teman kepadanya. Dan ternyata, tak kusangka bahwa dia akan menerima permintaanku tersebut. Namun karena belum begitu kenal, awalnya aku merasa takut. Namun sebisa mungkin kuhilangkan.
“Siang mbak bro” sapaku meskipun agak takut.
“siang juga” jawabnya ramah
“mbaknya temennya Syahrizal Aprilio kan?”
“Iya, kamu juga yang sering komentar di status dia kan?”
“Iya, hehe”
Mulai saat itu, aku mulai dekat dengannya. Perlahan-lahan rasa takutku mulai berkurang. Kami berdua pun masih tetap dengan kebiasaan kami. Memberikan komentar yang tidak jelas di status Rizal yang memang dikenal sebagai pemilik status gokil dan bikin penasaran. Namun seiring waktu, kami bertiga mulai berjauhan. Si Rizal yang masuk SMK Robotic sudah jarang update status tentang kawan-kawan di Smp. Si mbak bro alias Sintani pun juga jarang online. Sementara aku, lama kelamaan sudah mulai bosan dengan facebook semenjak mereka berdua jarang online. Dan aku lebih memilih untuk melanjutkan hoby lamaku, yaitu menulis.
Hampir 3 bulan lebih kami kehilangan kontak. Namun sepertinya Tuhan berkehendak lain, dengan mempertemukanku kembali dengan mereka di Bulan Romadhon ini. Aku dipertemukan kembali dengan Rizal ketika sholat tarawih. Karena kami berdua sholat dimasjid yang sama. Namun beda lagi cara Tuhan mempertemukanku dengan wanita yang akrab ku panggil mbak bro ini.
Saat itu, ketika jam dinding menunjukkan pukul 3 sore. Kata hati ingin sekali untuk ngabuburit, namun kantong juga sedang puasa rupanya. Jadi bermain laptop adalah pilihan yang tepat bagiku. Mulai dari bermain game, mengerjakan tugas sekolah hingga browsing sudah kulakukan semua. Namun jam dinding masih menunjukkan pukul 5 sore. Jadi iseng-iseng aku membuka facebook yang sudah beberapa hari ini tak kubuka. Hingga akhirnya terdengar suara “ceting” tanda bahwa ada pesan masuk. Dan ternyata, itu adalah mbak bro. Namun saat itu aku masih lupa dengan nama Sintani.
“Hey, lagi ngapain?” pesannya yang dikirimkan padaku.
“Ngabuburit aja sih” jawabku.
“Ngabuburit kok malah main facebook?”
“Ngabuburit yang gratis ya cuman ini. Hehehe.” Jawabku agak malu.
“Owh, gitu ya?”
“Iya, eh ngomong-ngomong ini siapa ya?” tanyaku penasaran.
“Ini Sintani”
“Yang mana ya?”
“Yang dulu kita sering komen-komen”
“Haduuhh, banyak sih yang kayak begitu”
“Yang dulu rumahku di Malang sekarang di Jogja”
Aku masih terdiam.
“Yang dulu kamu panggil aku mbak bro”
“Ow, iya baru ingat aku.”
Dan dari percakapan itu, baru kutahu bahwa selama ini ia pindah ke Jogja.
Kami bertiga pun dekat kembali. Meskipun jarak kami cukup jauh, namun komunikasi kami tak pernah putus. Bahkan saat ulang tahunku beberapa hari yang lalu, mereka pun masih mengingatnya dan mengucapkan selamat kepadaku. Meskipun hanya lewat sms namun aku sudah senang, karena memiliki teman sebaik mereka. Hingga kini, aku selalu berdoa agar kami selalu dekat meskipun jauh, selalu sehat meskipun tak terlihat, dan selalu berbagi senyum meskipun tak bertemu. Dan itu menyadarkanku bahwa teman sejati takkan pernah terganti.
– END –
Cerpen Karangan: Sugeng Dwi
Blog: awanirukoite.blogspot.com
Facebook: frank kiberline
TTL : Blitar, 05 Okt 1997
Saya hanyalah pemula, jika ada kesalahan mohon kritik nya ke facebook saya. Terima kasih atas bantuannya.

Comments

Popular Posts