Awal Cinta Gadis Kebun Teh
Di pagi yang indah suara burung berkicau dan suasana awan yang cerah juga udara yang sangat segar. Di daerah perkebunan teh Bandung, hidupah seorang kembang desa bernama Kartika Siansari. Nama yang dianggap sangat murahan bagi orang kota tersebut mempunyai makna yang sangat indah yaitu, Berlian Dunia. Nama tersebut diberikan oleh neneknya yang sekarang sudah berusia 89 tahun.
Percikan embun pagi jalan kebun teh tersebut, membuat hati Tika lebih berwarna. Tika sangat bahagia apabila bernyanyi sambil memetik pucuk daun teh dengan diiringi suasana yang cerah. Kali ini hati Tika tidak kalah berwarna, karena seorang lelaki tampan dengan pakaian batik kaos berwarna coklat lewat didepan matanya langsung. Tika serentak menghentikan pekerjaannya tersebut dan menatap lelaki itu bak menatap seorang pangeran. “waahh.. cekep bener atuh! itu nyak orang dari mana ey?” Tika kagum. “eh, neng! Kalo kerja jangan separo-separo atuh. Itu masih banyak tuh yang harus dipetik, besok mau diimpor neng. Hehh” salah satu petani menyarankan Tika dan menggelengkan kepala. “iyak kang” Tika langsung memetik pucuk daun teh itu. “Ya Gusti, itu cowok kiriman dari mana yek? Cakep bener atuh! Wah wah harus dicari segera info ne dari mana tuh pangeran nyasar yek?” Kata Tika dalam hati.
Hari sudah mulai siang, Tika pun pulang kerumah. Sesampainya dirumah, Tika langsung duduk didekat teralis jendelanya dan mengingat kejadian tadi. “Waduh-waduh, itu si Tika kenapa ya? Kok gitu yieh. Ada apa ya sebenarnya ini. Tika ini ada ada saja yek.” Ibu menatap anaknya tersebut yang sedang tersenyum-senyum sendiri. “hey kamu Tika! Apa yang kamu kerjain disini atuh?! Dari tadi Cuma cengar cengir sendirian kayak orang gila si neng, hmm. Ayok cerita, sebenarnya ada apa ini atuh? Kamu sedang jatuh cinta yieh? Sama siapa neng? Husin anak pak lurah itu yek?” Kata ibu yang mengejutkan Tika dan bertanya tanya. “Ibuk ini kenapa atuh? Nanyain hal itu? Hah?! Tika sedang jatuh cinta yek? Enggak-enggak tika gak lagi jatuh cinta atuh! Apalagi itu si Husin?. Udah yieh, Tika mau mandi dulu bau ini badan” Tika tidak mau jujur kepada ibunya. “haduh, ada apa sebenarnya si neng?” tanya ibu dalam hati.
Keesokan harinya Tika seperti biasa memetik pucuk daun teh, hatinya bergembira lagi karena itu si cowok menghampirinya. Tika hanya terdiam bisu tak bersuara, tatapan matanya sangat istimewa ditambah lagi sang lelaki itu tersenyum meihat Tika. “hellow” kata lelaki itu, “eih, iyak. Maaf hehe. Ada apa akang?” tanya Tika malu. “emm… kenalin nama aku Reza. Aku boleh nanya gak? Disini rumah buk Ulin dimana ya?” “oh buk Ulin, disana kang (menunjuk kearah selatan) emang ada perlu apa kang?” (Tika bertanya) “oh, enggak. Buk Wulansyari itu bibi saya, hmm saya ingin liburan saja disini. Karena saya tau saya bisa nenangin diri dan enjoy disini” (reza menjelaskan) “oh, kalo boleh tau akang kerja dimana yeik?” (Tika Kepo) “aku kerja di Jakarta Selatan, Manager OSUMA SKETSA” (Reza menjawab pertanyaan dari Tika)” (Tika terkejut) Hah? Berarti akang ini orang kaya? Dan, pernah maen di sinetron Cinta lovisya? (tanya Tika) “hm haha (Reza tertawa kecil) iya. Ng.. (pembicaraan Reza langsung dipotong oleh Tika) “yes… Ibuk Tika ketemu artis atuh! (Tika menjerit), oh maaf kang soalnya Tika lagi seneng banget ketemu artis yek” (Tika gugup + gembira) “ha, biasa aja kali” (Reza tersenyum), ngomong-ngomong nama kamu siapa ya? (reza bertanya) “wahh^^… ni artis nanyain nama Tika yek^^? Tika gak nyangka. Ibuk Tika ketemu artis” (kata Tika dalam hati) “hey, nama kamu siapa?” (Reza kembali bertanya) “oh, nama saya atuh. (Tika langsung menjabatkan tangannya ke Reza) Kenalin kang nama aku teh Kartika Siansari, aku teh biasa dipanggil Tika kang” (Tika Senang) “gak usah panggil aku akang Tika, panggil aku Reza aja biar lebih keliatan akrab” (kata Reza) “What! Tika kamu lagi mimpi kali’, masa artis nyuruh kamu manggil namanya. Apalagi dibilang biar lebih akrab yek? Tika kamu teh hebat bisa kenal ama artis” (kata Tika dalam hati dengan sangat bangga) Oh, Iya kang. Eh, maksudnya iya Reza” (Tika malu)
Beberapa bulan ini mereka sangat akrab sekali, bermain-main, memetik pucuk daun teh, dan banyak kisah yang seru lainnya. Pada Hari minggu Tika diajak Reza kesuatu tempat yang istemewa, disana hanya ada Tika & Reza. Suasana yang sangat romantis mengundang diri Tika menjadi fly. “Tika?” (kata Reza) “Ada apa?” (Tika Malu) “aku boleh gak nomong sesuatu?” “hah?! Ngomong sesuatu semoga aja omongannya romantis (Tika memohon dalam hati), ngomong apa atuh?” (Tika Heran + Senang) “hmm, kamu mau gak?” (Kata Reza) (Tika mulai gugup) “mau apa atuh? kok ngomongnya setengah-setengah?” (reza mulai berkata dengan lancar) Kita kan udah kenal lama, akrab lagi. Kita udah saling tau sifat kita masing-mansing. Jadi… (Reza gugup) “Jadi apa atuh?” (kata Tika) “kamu mau gak jadi pendamping hidup aku selamanya?” (Reza menjelaskan) “hah?!
kamu serius atau nerverius
? mau mau mau!!! (kata Tika Senang)
Dengan cepat dan lantas seorang aktor serta pengusaha itu langsung mengajak Tika menikah tanpa ada alasan sedikit pun.
Dengan cepat dan lantas seorang aktor serta pengusaha itu langsung mengajak Tika menikah tanpa ada alasan sedikit pun.
Jangan pernah memilih yang tinggi karena kebutuhanmu. Karena seorang yang memilih dengan keadaan apapun, ialah orang yang mempunyai jiwa besar.
Cerpen Karangan: Diah Utami Maharani
Facebook: Diah Utami M-Rani
Facebook: Diah Utami M-Rani
Comments
Post a Comment
1.Jangan Lupa Commentnya :)