Ciri Otaku Yang Tidak Baik

Layaknya dua sisi koin, secara umum ada dua macam Otaku: Otaku yang baik dan Otaku yang tidak baik. Kamu termasuk kelompok Otaku yang mana?

Berbeda dengan Jepang, dimana Otaku diartikan sebagai seseorang yang benar-benar mendalami hobinya –hingga terkadang pada taraf berlebihan, di Indonesia dan beberapa negara lain arti dari Otaku sendiri menyempit menjadi mereka penggemar serial animanga (termasuk Light Novel dan Visual Novel). Yep, kita para Otaku menyukai berbagai serial animanga. Tapi, tampaknya diluar sana ada beberapa orang hanya suka (baca: tahu) animanga tertentu dan tidak peduli dengan orang lain –sampai pada tingkatan merendahkan. Sebut mereka sebagai Otaku yang tidak baik, bocah, faggot atau apapun, kamu pasti pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu. Apakah kamu termasuk salah satu dari mereka? Cek sendiri dengan ciri-ciri Otaku yang tidak baik ini:

Kamu Akan Otomatis Muntah Ketika Sebuah Judul Animanga Mainstream Disebutkan

otaku yang tidak baik - vomit automaticallyKamu akan otomotis muntah (baik secara literal ataupun tidak) ketika seseorang menyebutkan suatu judul animanga mainstream.
“Ah, animanga itu lagi… itu lagi… basi!”

Kamu Menonton Suatu Serial Animanga Yang Tidak Kamu Sukai

Kamu tidak suka dengan suatu serial Animanga, tetapi tetap saja kamu ikuti hingga akhir hanya dengan satu alasan: sebagai bahan untuk kamu caci maki.
“Sudah lihat Strike the Blood? Anime-nya ancur parah, gak jelas! Kapan episode selanjutnya muncul?”

Semua Animanga Yang Keluar Setelah [Tahun Tertentu] Itu Jelek!

otaku yang tidak baik - durarara x2Pernah mendengar seseorang yang mengatakan bahwa saat ini semua anime tidak bermutu dan mulai membandingkannya dengan serial-serial lama yang dia sukai pada zaman mudanya?
Well, sepertinya gudang anime yang dia tonton saat ini kurang banyak.

Semakin Besar Fanbase-nya, Semakin Jelek Animanga Tersebut

otaku yang tidak baik - railgun
Ketika suatu serial animanga memiliki fanbase yang besar, maka animanga tersebut telah menjadi sesuatu yang mainstream. Dan tampaknya banyak orang-orang diluar sana yang mulai berpikiran secara sinis bahwa ‘mainstream itu jelek’.

Otaku Yang Menyukai Animanga Yang Kamu Benci Adalah “Bocah”

“Apa, kamu suka Naruto? Sword Art Online? Cih, dasar bocah!”

Bully Setiap Orang Yang Mengkritik Serial Animanga Favoritmu!

Kamu tidak terima –sama sekali tidak terima ketika ada seseorang yang memberikan kritik kepada animanga favoritmu, apapun alasannya. 
“Naruto the Movie ini kupikir kurang menarik karena Naruto-nya…”
“Kurang menarik? Kok bisa? Itu lho, bagus banget!”
“Iya, bagus sih tapi–”
“Nggak bisa! Sotoy lu! Pendapatmu itu sampah! Bocah!”

Kamu Men-DEWA-kan Karakter dari Serial Animanga Favoritmu

otaku yang tidak baik - mendewakan karakterHampir sama seperti sebelumnya, kamu termasuk Otaku yang tidak baik jika kamu terlalu mendewakan suatu karakter dari serial Animanga Favoritmu. Bilang bahwa karakter favoritmu lebih lemah daripada karakter lain, kamu marah. Bilang bahwa karakter favoritmu kalah populer dari karakter lain, kamu marah. Pokoknya kamu akan super-mega-giga-ultra sensitif ketika ada orang membicarakan karakter yang kamu dewakan.

Setiap Serial Animanga Haruslah Memiliki Makna Yang Mendalam

otaku yang tidak baik - kancolle fanserviceKamu berpendapat bahwa suatu serial animanga haruslah memiliki makna yang mendalam, memberikan nilai-nilai moral tertentu yang berguna. Jadi, menurutmu setiap animanga yang terlalu banyak fanservice, atau hanya untuk sekedar fun saja adalah sebuah serial animanga yang jelek.
Yah, mungkin juga karena kamu tidak bisa memetik nilai moral dalam suatu serial animanga.
Apakah kalian termasuk ciri otaku yang tidak baik ?
Terima Kasih 

Comments

Popular Posts