Soal 'Rada-rada Bloon' Fadli Zon bela Fahri Hamzah

Soal Rada-rada Bloon, Fadli Zon Bela Fahri HamzahFoto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon membela koleganya, Fahri Hamzah soal sebutan anggota DPR yang 'rada-rada bloon'. Fadli mengatakan bahwa anggota DPR yang merasa tersinggung dengan ucapan Fahri berarti kurang memahami maksudnya.

"Itu salah paham saja. Fahri tidak katakan anggota DPR bloon, tapi tidak harus profesor, doktor, sarjana. Kan ada syaratnya minimal SMA, dan didukung oleh rakyat," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).

Fadli pun meminta hal ini tidak dibesar-besarkan. Termasuk soal anggota DPR F-Hanura, Inas Nasrulloh Zubir yang melaporkan Fahri Hamzah ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Itu haknya (untuk melaporkan). Nanti kita cek, diklarifikasi. Itu salah paham saja," ujar Waketum Gerindra ini.

Inas melaporkan Fahri Hamzah ke MKD siang ini. Anggota Komisi VII ini juga mendesak Fahri untuk meminta maaf.

"Seharusnya minta maaf. Selesaikan kasus ini dengan gentle. Kalau dia cuek saja, ngomong tidak relevan, tidak pada tempatnya, dia bukan seorang negarawan," kata Inas saat dihubungi, Senin (24/8/2015).

Fahri sempat enggan mengomentari kontroversi 'rada-rada bloon' ini, yang dia anggap tidak relevan. Namun, tanggapan sempat dia berikan lewat akun twitternya.

"Ada anggota DPR Yg salah ngerti aja tersinggung...mau jadi apa sampeyan?" cuit Fahri lewat akunnya, @Fahrihamzah, sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (21/8/2015).

Berikut pernyataan Fahri Hamzah dalam diskusi di televisi soal banyak anggota DPR 'rada-rada bloon':

Orang dalam demokrasi tidak dipilih karena disukai oleh pimpinan negara atau ditunjuk presiden, tapi dipilih oleh rakyatnya sendiri. Bukan karena dia cerdas tapi karena rakyat suka dia. Makanya kadang-rayat banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Tetapi dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas.

Comments

Popular Posts